Minggu, 17 Juli 2016

INDRES "M"

Sejak lama Indres menanti menstruasi pertama. Kawan-kawan akrabnya hampir semua telah M. Kurang lebih setahun lampau ia membeli sekotak pembalut bergambar Hello Kitty. Waktu berlalu, M tak kunjung datang, pembalut tergeletak manis di rak bersama sederetan komik dan berbagai barang lainnya.

Saya masih bermalas-malasan ketika Indres tiba-tiba masuk dan berkata : " Aku haid, Bun.."

Hujan baru saja tercurah deras. Saya membayangkan secangkir kopi yang enak dan mengepul panas. Sebelum saya kembali memberi ceramah dan seluk-beluk menstruasi, Wary, Sang Kakak, mengambil peran. Ia memberi pengarahan dan nasehat.   

Sang Ayah bertanya apakah kami akan kehilangan bau Indres ? Aroma anak-anak yang kecut di pagi hari. Kami menyebutnya bau belimbing dan berusaha menjadi penyesap pertama saat ia bangun tidur. Aroma tubuhnya mungkin akan mengikuti aroma Yesmut, sahabat Indres, yang memusingkan kepala dan meninggalkan ruap tajam  di ruangan.


Yesmut bertandang hingga jelang maghrib. Saya menggoda, "Yesmut membesukmu, Dek ?"


Ketika Yesmut pergi, Wary misuh-misuh akan aroma yang ditinggalkannya. Bau ketiak anak puber. Ia membuka pintu dan jendela selebarnya sebagaimana saya melakukannya di ruangan belajar ketika Yesmut usai bertandang.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar